Apakah seorang saksi perlu memiliki Konfirmasi? Ini adalah pertanyaan yang memiliki latar belakang yang identik dengan menikah atau bahkan menjadi wali baptis. Menjadi saksi pada Konfirmasi memerlukan tanggung jawab yang sama seperti menjadi seorang ayah baptis untuk anggota baru Gereja Katolik. Menjadi saksi berarti menjadi teladan bagi orang yang dikonfirmasi.

Terserah kepada saksi untuk membimbingnya melalui proses sampai penerimaan yang bermartabat Roh Kudus dan semua rahmatnya. Jadi, seperti yang mungkin bisa Anda tebak, saksi harus sudah berpengalaman dalam hal ini dan sebelumnya telah menerima Konfirmasi sendiri. Peranan saksi juga untuk membuktikan (seperti namanya) di hadapan wajah Tuhandan di depan para imam dan uskup bahwa orang yang dikukuhkan siap untuk melakukan hal-hal berikut ini Roh Kudus. Saksi yang mengambil ini tanggung jawab dan mempersembahkan calon penerima Krisma kepada Gereja.

Selain itu, haruslah seseorang yang berusia minimal 16 tahun, beragama Katolik, bebas dari hukuman apa pun kanonikal yang diberlakukan oleh lembaga-lembaga Gereja dan bukan ayah atau ibu dari orang yang dikukuhkan. Gereja Ia juga menganjurkan agar saksi cukup menjadi orang tua baptis dari orang yang dikukuhkan. Kemudian peran wali baptis sepenuhnya terpenuhi, dan kita juga mendapatkan keyakinan bahwa orang seperti itu cocok untuk saksi Konfirmasi. Saksi-saksi adalah umat Katolik yang telah menerima sakramen-sakramen Sakramen Mahakudus. Ekaristi dan Penguatan dan menjalani kehidupan sesuai dengan iman dan sesuai dengan fungsi yang dimaksudkan untuk dilakukan.