Sejak awal dalam karya penciptaan Tuhan memasukkan manusia sebagai bagian fundamental dari rencana-Nya. W Alkitab Bagian gambar dari penciptaan menggambarkan saat Tuhan membentuk Adam dari tanah liat untuk memberinya bentuk manusia. Kemudian, dari tulang rusuk Adam, Tuhan menciptakan seorang wanita. Beginilah caranya Ewa. Tuhan memberkati Kepada Adam dan Hawa memberi mereka kesuburan dan kemampuan untuk bereproduksi.
Memberi mereka kekuasaan atas ikan laut, unggas, dan binatang darat apa pun. Ia menciptakan lingkungan ideal di mana manusia bisa hidup dan mengembangkan kemampuannya. Dia juga memberi manusia kehendak dan kehendak bebas.
Dengan kebebasan penuh yang diberikan kepada orang-orang pertama, hanya ada satu larangan. Dalam keadaan apa pun ia tidak mengizinkan Tuhan Kepada Adam dan Hawa menyentuh buah dari pohon pengetahuan buruk i barang.
Człowiek nie jest istotą doskonałą, a obdarzony został wrodzoną dociekliwością i ciekawością świata. Nie ma na świecie człowieka, który z łatwością i powodzeniem oprze się wszelkiej pokusie. Toteż Ewa skuszona przez złe moce szatana, który przyjął postać przebiegłego węża zdecydowała się zerwać i skosztować owoc z zakazanego drzewa, a następnie podać go Adamowi. Obydwoje segera poznali czym jest uczucie wstydu. Zrozumieli, że są nadzy, po czym opletli się gałązkami. Poczuli jednocześnie strach wobec Pana.
Bagaimana Tuhan menanggapi ketidaktaatan manusia?
Tuhan Setelah mengetahui perbuatan mereka, ia pertama-tama mengutuk ular itu. Mengingat Hawa Dia mengatakan bahwa dia membebani wanita itu dengan kesulitan besar dari kehamilannya. Ia harus melahirkan keturunannya dalam kesakitan. Kepada Adam, ia memutuskan untuk menjatuhkan hukuman berupa kesulitan memperoleh makanan dan berjuang untuk bertahan hidup. Tidak ada yang sama seperti sebelumnya. Melalui tindakan ini Tuhan membebani semua umat manusia dengan dosa asal.