Anda mungkin merasa bahwa Tuhan tidak bersama Anda. Bahwa dia telah meninggalkan Anda untuk perangkat Anda sendiri. Bahwa dia tertarik pada orang lain selain Anda. Ini adalah perasaan yang wajar bagi seorang Kristen, ketika seseorang menghadapi berbagai tahap dalam perjalanan iman - baik euforia maupun kekecewaan. Apa yang harus dilakukan ketika Anda bertanya pada diri sendiri: "Mengapa Tuhan meninggalkan saya"?

W trudnych chwilach potrzebujemy wsparcia, które jesteśmy w stanie zobaczyć i docenić. Nie musi być ono wielkie, ale powinno dawać nadzieję na poprawę sytuacji. Gdy nie otrzymujemy go od świata, liczymy na Bożą bantuan. Uczucie osamotnienia może dać znać o sobie, gdy i ona nie pojawia się segera, a nasze życie podąża w innym kierunku niż byśmy chcieli. W takiej sytuacji znajdował się Yesus Di atas kayu salib ketika Ia berseru: "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?".

Namun, Tuhan tidak pernah melupakan Anda. Dia memiliki rencana yang tidak selalu kita ketahui. Itulah sebabnya mengapa bagi kita, kita bisa tampak melawan arus dan Tuhan tidak menolong kita. Atau mungkin kita harus pergi ke tempat lain...?

Membedakan kehendak Tuhan adalah salah satu langkah pertama yang harus diambil untuk merasakan kehadiran-Nya. Oleh karena itu, marilah kita terus berdoa dan mengusahakan diri kita sendiri.