Dalam sebuah artikel, kami menyebutkan Septuaginta, terjemahan Kitab Suci ke dalam bahasa Yunani, yang telah membawa banyak kata Yunani ke dalam bahasa modern kita, seperti Alkitab. Namun demikian, ini bukan satu-satunya terjemahan Kitab Suci yang perlu diperhatikan. Satu lagi yang akan kita bahas sedikit lagi adalah Vulgata. Tapi apa itu Vulgata? Artikel selanjutnya akan menjelaskan pertanyaan ini.

Vulgata, yang diterjemahkan secara harfiah, berarti 'tersebar luas', 'populer'. Ini adalah terjemahan Kitab Suci ke dalam bahasa Latin, yang dibuat oleh Jerome dari Stridon pada pergantian abad keempat dan kelima. Hal ini penting karena sangat mempercepat perkembangan universalisme abad pertengahan. Selama abad-abad berikutnya, bahasa Latin digunakan baik dalam liturgi maupun dalam kehidupan sehari-hari, oleh karenanya Gereja diperlukan untuk mengetahui Alkitab dalam terjemahan khusus ini.

Bahasa yang digunakan Jerome adalah bahasa Yunani dan Ibrani. Teks aslinya dimodifikasi dan direvisi berkali-kali, yang membahayakan kejelasan karya tersebut dan mengharuskan para sarjana di abad ke-19 untuk mencoba mendapatkan yang asli. Teks Vulgata dicetak dalam buku pertama, dan inilah yang disebut Alkitab Gutenberg. Ada satu salinan ini di Polandia, di Museum Keuskupan di Pelplin.

Meskipun ada beberapa kesalahan, Vulgata adalah salah satu landasan Eropa abad pertengahan, dan masih memainkan peran penting dalam pengajaran Gereja saat ini.