Apa itu Ateisme? Ateisme adalah pandangan yang menolak Keberadaan Tuhan. Oleh karena itu, ini adalah kebalikan dari teisme, atau kepercayaan pada pencipta dan kekuatan supernatural. Kata ateisme berasal dari bahasa Yunani. Terdiri dari dua anggota: ayang berarti "tanpa" dan theos, atau "tuhan". Jika diterjemahkan secara harfiah, kata ini berarti "kefasikan". Ateisme dianggap berasal dari abad ke-16 di Prancis. Pandangan ini berkembang terutama di kalangan rasionalis, yang berpendapat bahwa kita harus belajar tentang dunia dengan menggunakan akal sehat kita sendiri dan pencapaian ilmu pengetahuan. Kaum rasionalis menganut kultus akal yang bertentangan dengan kultus agama. Namun, benih-benih ateisme dapat ditelusuri jauh lebih awal. Pandangan yang menolak keberadaan dewa-dewi dikhotbahkan oleh beberapa filsuf kuno di Roma dan Yunani.

Prinsip utama dari ateisme adalah penyangkalan terhadap keberadaan makhluk yang lebih tinggi. Sang Pencipta yang menciptakan dunia dan mengaturnya. Namun, ateisme bukanlah pandangan yang koheren. Kita dapat membedakan antara tiga faksi utamanya. Yang pertama adalah ateisme dogmatis, yang secara tegas menyangkal keberadaan Tuhan. Yang kedua adalah ateisme skeptis, yang menyatakan bahwa membuktikan keberadaan Tuhan adalah hal yang mustahil. Para ateis skeptis tidak menyangkal keberadaan pencipta, mereka hanya berargumen bahwa mustahil untuk membuktikan keberadaan-Nya melalui cara-cara ilmiah. Golongan ketiga adalah ateisme antropologis yang menyangkal keberadaan Tuhan dan meninggikan manusia sebagai makhluk yang paling berkuasa di Bumi. Ateisme antropologis mengacu pada teori evolusi.

Ateisme semakin populer di seluruh dunia. Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa ateis mencapai 11% dari populasi dunia. Jumlah ateis terbesar ada di Cina (61%). Laicisation dan atheisation masyarakat diilustrasikan dengan baik di Eropa Barat, di mana semakin banyak anak muda yang menyatakan tidak percaya pada Tuhan. Di beberapa negara yang memerangi agama, seperti Albania, Kuba, Korea Utara, dan Cina, ateisme dipaksakan dari atas ke bawah oleh otoritas negara.