Baptisan adalah sakramen pertama dan juga yang paling penting yang diterima oleh manusia. Ia membebaskan kita dari kuk dosa asal. Sakramen ini disebut sakramen aksesi karena penerimaannya memasukkan kita ke dalam komunitas Kristen. Penerimaan baptisan mengawali hubungan kita dengan Tuhan. Tuhan; adalah awal dari perjalanan iman yang panjang. Dibaptis sangat penting untuk menerima kehidupan kekal. Tanpa baptisan, kita juga tidak dapat menerima sakramen-sakramen lainnya. Baptisan paling sering diterima oleh bayi. Dalam Gereja Katolik, ritus ini melibatkan penuangan air suci di kepala dan imam mengucapkan kata-kata: "Aku membaptis engkau di dalam nama dari Bapa dan Putra dan Roh Kudus".

Selama bertahun-tahun, ada banyak kontroversi seputar masalah baptisan bayi. Ada klaim yang meningkat bahwa hal itu memaksakan agama pada anak yang bertentangan dengan keinginannya. Beberapa orang tua menahan diri untuk tidak membaptiskan anak mereka anak-anak dan memutuskan untuk memberikan mereka pilihan dalam hal ini setelah mereka cukup umur dan cukup dewasa untuk membuat keputusan itu. Menariknya, di masa lalu, tidak ada kebiasaan membaptis anak-anak. Terutama orang dewasa yang masuk ke dalam sakramen ini. Hal yang sama juga berlaku untuk Yesus Kristusyang dibaptis hanya pada usia 30 tahun.

Siapa yang membaptis Yesus Kristus?

Yesus Ia dibaptis di tangan Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan pada pergantian abad ke-27 dan ke-28. Ini adalah peristiwa penting dalam sejarah Kekristenan. Ini menandai awal dari kegiatan misionaris Yesus Kristus. Setelah dibaptis Kristus mulai berdoa. Kemudian ia membuka Langit Dan Roh Kudus turun ke atas-Nya dalam rupa seekor merpati. Sebuah suara dari Allah juga berkata: "Engkaulah anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan". 

Yesus tidak perlu dibaptis karena Ia dikandung dari Roh Kudus. Namun, ia melakukannya karena cinta kasihnya kepada orang-orang dan untuk memenuhi takdirnya. Ia baru melembagakan baptisan sakramental setelah kebangkitan-Nya. Namun, baptisan Yesus di sungai Yordan sangat penting bagi umat manusia. Ini memberi kesempatan kepada orang-orang percaya untuk dibersihkan dari dosa asal. Itu juga merupakan awal dari aktivitas publik Yesus, yang akibatnya membuka jalan menuju kehidupan kekal di Surga.